Rekomendasipemupukan TBM, Dosis dan bulan di Areal Tanah Rawa dalam Kalimantan. 1. Untuk tanaman sawit yang baru ditanam untuk areal rawa rock phosphate 300 gram + CUSO4 15 gram dalam lubang tanam dan 200 gram di sebar luar tanam. 2. Untuk umur 1 bulan diberi pupuk Urea 100 gram dan ZnSo4 20 gram per pokok. 3. – Cabe rawit merupakan salah satu jenis cabe favorit masyarakat Indonesia karena rasanya yang sangat pedas. Cabe rawit sangat mudah ditanam di rumah baik di dataran rendah sampai dataran tinggi. Nah, pada artikel kali ini kita akan mengulas mengenai tips menanam cabe rawit di sawah. Yuk simak ulasannya. Cabe rawit dapat di tanam dimana saja, asalkan tanahnya subur dan mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Jika kamu mempunyai lahan sawah kosong, kamu bisa mencobanya dengan menanam cabe rawit di sawah. Baca juga Cara Menyimpan Cabe Segar Supaya Tidak Cepat Busuk Tips Menanam Cabe Rawit di Sawah Jika kamu bingung bagaimana cara menanam di sawah dengan baik dan benar, simak tips berikut ini Sebelum menanam, ada baiknya lakukan pembajakan pada area lahan sawah yang akan digunakan terlebih dahulu. Tujuannya agar tanah yang akan ditanami dapat menjadi gembur. Setelah itu, buat bedengan pada lahan yang sudah disiapkan sebelumnya. Lakukan pembedengan dengan metode memanjang. Setelah selesai membuat bedengan, proses selanjutnya adalah dengan menyemai biji cabe yang hendak ditanam. Kamu bisa melakukan penyemaian terlebih dahulu di dalam wadah semai. Media yang dianjurkan untuk penyemaian adalah campuran tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam bakar dengan perbandingan 321. Benih disemai satu persatu dalam wadah semai yang sudah di isi media semai, dan ditutup dengan media semai halus dengan cara diayakan. Untuk mempertahankan kelembaban, persemaian ditutup dengan karung plastik atau goni atau daun pisang. Setelah biji cabe selesai disemaikan, lalu tunggu hingga biji tersebut tumbuh dan siap untuk di tanam. Setelah itu tanamkan benih kelahan pesawahan yang sebelumnya sudah disiapkan. Lakukan perawatan secara intensif pada tanaman tersebut. Karena di lahan persawahan berbeda dengan cara menanam di dataran tinggi. Maka dari itu lakukan pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman agar panen dapat maksimal. Baca juga Cara Menanam Cabe Hidroponik Menggunakan Botol Bekas Demikianlah tips menanam cabe rawit di sawah. Semoga informasi pada artikel ini dapat membantu kamu yang ingin menanam di sawah. Selamat bercocok tanam! ran Tonton video menarik ini Lahanuntuk Menanam Kelapa Sawit. Anda membutuhkan lahan yang cukup luas untuk menanam ratusan bibit kelapa sawit. Belilah lahan di dekat hutan agar harganya lebih murah. Disarankan untuk memilih lahan yang mengandung tanah mineral daripada lahan gambut atau lahan rawa. Setiap hektar lahan ini nantinya bisa ditanami 180-200 bibit kelapa Table of contents [Hide] [Show] A. Pengolahan Lahan Untuk Bibit Kelapa Sawit 1. Bajak Luku 1 2. Memancang Rumpukan 3. Menumbang Pohon dan Chipping Pencacahan 4. Pembersihan Sisa Akar 5. Aplikasi Trichoderma 1 6. Pembajakan Luku 2 7. Rajang Harrow B. Penamaman dan Pemeliharaan Tanaman Penutup Tanah C. Pembuatan Lubang Tanam Besar Big Hole untuk Areal Replanting Tanam Ulang dan Lubang Tanam Biasa untuk Areal Bukaan Baru 1. Pemancangan Titik Tanam 2. Membuat Lubang Tanam Besar Big Hole 3. Aplikasi Tandan Kosong Sawit TKKS dan Biofungisida Trichoderma 4. Pembuatan Lubang Tanam Biasa 5. Penanaman Bibit Kelapa Sawit 6. Konsolidasi Tanaman Cara menanam bibit sawit yang benar itu sangat beragam seperti yang biasa kita lakukan sendiri pada saat mempersiapkan lahan perkebunan kelapa sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS memberikan informasi tentang Petunjuk Teknis Penanaman Bibit Kelapa Sawit Unggul di Lapangan. Prosedur yang disampaikan ini bisa saja menjadi referensi bagi kita untuk menanam jenis bibit sawit apapun, tergantung dari kesanggupan kita masing-masing. Namun saran dari kami yaitu gunakanlah selalu bibit sawit yang berasal dari penyedia benih yang telah terdaftar di Kementrian Pertanian bibit unggul. Penting untuk diingat bahwa, jenis bibit juga sangat berpengaruh terhadap jumlah produksi dan kualitas TBS yang dihasilkan. Oleh sebab itu berikut ini cara menanam bibit sawit yang bisa anda ikuti untuk mempermudah dalam proses penanaman. A. Pengolahan Lahan Untuk Bibit Kelapa Sawit Terdapat 7 tujuh tahap yang bisa diikuti untuk melakukan pengolahan lahan perkebunan kelapa sawit, diantaranya adalah 1. Bajak Luku 1 Pekerjaan bajak luku dilakukan sebelum dilakukannya penumbangan pohon. Bajak ini bisa saja dilakukan pada perkebunan yang akan replanting atau penanaman baru. Meluku 1 satu dilakukan dengan cara mencangkul dan membalik tanah dengan kedalaman minimal 30 cm dari permukaan tanah. Meluku 1 tersebut dilakukan dengan arah diagonal terhadap barisan tanaman kelapa sawit. Alat yang biasa digunakan adalah Disc Plough diameter 25 inchi dengan penggerak yang dibantu oleh traktor roda ban. 2. Memancang Rumpukan Kegiatan memancang rumpukan dilakukan oleh personel juru ukur. Arah pancang rumpukan dilakukan sejajar dengan barisan tanaman dan dilatakkan pada gawangan mati. Setiap 2 dua baris tanaman yang ditumbang, dirumpuk menjadi 1 barisan rumpukan. Pancangan rumpukan diusahakan selurus mungkin sehingga tidak mengenai rancangan barisan tanaman. Atur jarak rumpukan dengan rancangan barisan tanaman pada jarang minimal 2 meter jangan terlalu dekat. 3. Menumbang Pohon dan Chipping Pencacahan Menumbang dan mencacah pohon dilakukan setelah diselesaikan pekerjaan memancang tempat rumpukan. Saat dilakukannya penumbangan, usahakan bonggol pohon juga dibongkar. Pohon yang telah ditumbang, kemudian diletakkan pada daerah yang dipancang rumpukan sebelumnya. Jika melakukan cacahan, sebaiknya tebal batang yang dicacah berkisar 5-20 cm dengan sudut potong 45-60 derajat. Alat yang biasa digunakan untuk kegiatan penumbangan dan chipping adalah Excavator. 4. Pembersihan Sisa Akar Akar yang tersisah dari kegiatan penumbangan dan chipping, dikumpulkan dengan cara dikutip lalu dikumpulkan di daerah rumpukan. Akar yang dibersihkan adalah akar yang keluar ke permukaan tanah atau yang bisa ditarik secara manual. 5. Aplikasi Trichoderma 1 Aplikasi Trichoderma ini merupakan suatu kegiatan pencegahan terhadap serangan Ganoderma. Tanaman kelapa sawit yang ditanam pada lahan bekas replanting rentan terhadap serangan Ganoderma pada tanaman baru, sehingga diperlukan pengaplikasian Trichoderma untuk menghambat dan menahan pertumbuhan Ganoderma. Aplikasi Trichoderma 1 dilakukan pada rumpukan hasil cacahan batang dengan cara menaburkan diatas rumpukan cacahan batang. Agar aplikasi Trichoderma merata, sebelum diaplikasikan sebaiknya Trichoderma dicampur dengan tanah dari lokasi tersebut. 6. Pembajakan Luku 2 Proses pekerjaan meluku membajak 2 dilakukan setelah proses pengerjaan penumbangan pohon sampai dengan pencacahan chipping selesai dilaksanakan. Meluku 2 dilaksanakan dengan cara mencangkul dan membalikkan tanah dengan kedalaman 30 cm yang dilakukan searah dengan rumpukan tanaman. Alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan ini adalah Disc Plough dengan ukuran diameter piringan 25 inchi sama seperti meluku 1 yang ditarik dengan traktor roda ban. 7. Rajang Harrow Rajang dilakukan searah dengan luku 2 yang dilaksanakan pada waktu 14 hari setelah pekerjaan Luku 2 selesai. Alat yang biasa digunakan untuk rajang adalah Harrow yang ditarik dengan Traktor Roda Ban TRB. Pekejaan ini dilakukan untuk tujuan meratakan tanah yang masih menumpuk-numpuk. Kedalaman rajang dilakukan pada minimal 15 cm dari permukaan tanah. B. Penamaman dan Pemeliharaan Tanaman Penutup Tanah Tanaman penutup tanah atau sering disebut Legume Cover Crop LCC sangat sering dijumpai dilahan perkebunan kelapa sawit dengan tujuan untuk menjaga pertumbuhan gulma liar dan menjaga kelembaban tanah. LCC sering juga disebut dengan Kacangan. Kegiatan penanaman dan membangun kacangan harus didahului dengan pemancangan dan pembuatan jalur tanaman kacangan itu sendiri. Janis LCC yang biasa digunakan dan dijual bebas adalah Pueraria javanica PJ, Colopogonium mucunoides CM, Centrosema pubescens CP dan Mucuna bracteata MB. Penanaman kacangan dari stek atau semai dilakukan searah baris tanaman dengan populasi 200-400 stek/hektar, perlu diperhatikan bahwa jarak per gawangan minimal 2 baris tanaman kacangan stek. Khusus untuk tanaman penutup tanah jenis MB dibutuhkan 600-700 stek/hektar. MB ditanam 2 baris setiap gawangan dengan jarak barisan adalah 2 meter dari barisan tanaman dan jarak titik tanam MB dalam barisan adalah 5 meter. Setelah 1 bulan waktu penanaman LCC sebaiknya diberi pupuk NPK dengan komposisi 15-15-6-4 dengan dosis aplikasi sebanyak 10 gram per pohon. Penyiangan dilakukan setiap rotasi 1 kali dalam sebulan sejak tanaman LCC di tanam. Bagi tanaman LCC yang mati, agar segera disisip dengan tanaman yang baru. Cara menanam bibit sawit yang benar selanjutnya adalah sebagai berikut C. Pembuatan Lubang Tanam Besar Big Hole untuk Areal Replanting Tanam Ulang dan Lubang Tanam Biasa untuk Areal Bukaan Baru Setelah kegiatan persiapan lahan dan penanaman LCC di kebun yang akan dijadikan untuk komoditas tanaman kelapa sawit maka kegiatan selanjutnya adalah 1. Pemancangan Titik Tanam Arah barisan tanaman yang diatur adalah Utara-Selatan dan pada keadaan tertentu arah barisan dapat diubah dan disesuaikan dengan topografi lahan perkebunan. Jarak tanam yang diterapkan adalah segitiga sama kaki dan atau disesuaikan dengan topografi lahan. Areal yang rata sampai dengan bergelombang 0-28 derajat jarak tanam yang diterapkan adalah7,692 x 9,09 meter sehingga kerapatannya adalah 143 pohon per hektar. Untuk areal berbukit >28-45 derajat jarak tanam yang bisa diterapkan adalah 8,333 x 9,09 meter sehingga kerapatan tanaman bisa mencapai 132 pohon per hektar. Titik tanam yang dipancang harus lurus dan sering disebut dengan mata 5. 2. Membuat Lubang Tanam Besar Big Hole Pembuatan lubang tanam besar dilaksanakan lebih kurang 4 minggu sebelum penanaman bibit sawit. Titik pancang lubang tanam besar bergeser searah barisan tanaman 1,5 meter dan searah gawangan 1,5 meter. Ukurang lubang tanam besar adalah 3 x 3 x 1 meter. 3. Aplikasi Tandan Kosong Sawit TKKS dan Biofungisida Trichoderma Setelah lubang tanam besar selesai dibuat, maka selanjutnya adalah lubang tanam besar diisi dengan TKKS dengan dosis 400 Kg per lubang tanam. Selanjutnya aplikasikan Biofungisida di atas TKKS yang telah diaplikasikan sebelumnya dengan cara ditabur merata dengan dosis 400 gram per lubang tanam. Agar penaburan Biofungisida merata sebelum pengaplikasian lakukan pencampuran dengan tanah bekas galian. Setelah diinkubasi didiamkan selama 4 minggu, penanaman bibit dapat dilakukan. Penanaman bibit dilakukan dengan cara membuat kembali lubang tanam kecil dengan ukuran 60x60x60 cm. 4. Pembuatan Lubang Tanam Biasa Lubang tanam biasa dibuat dengan cara melubangi titik pancang pada ukuran 60x60x60 cm. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara manual yaitu menggunakan cangkul atau secara mekanis dengan menggunakan hole digger. Setelah lubang tanam jadi, maka berikutnya adalah pengaplikasian biofungisida Trichoderma sebanyak 200 gram per lubang tanam ditambah pupuk Rock Phosphate sebanyak 500 gram per lubang tanam. Pemberian dilakukan dengan cara menabur tipis keseluruh bagian lubang tanam dan bagian tepi atas lubang tanam. Setelah itu lubang tanam didiamkan selama 2 minggu sebelum ditempatkan bibit tanaman sawit. 5. Penanaman Bibit Kelapa Sawit Bibit kelapa sawit yang siap untuk ditanam adalah tanaman yang telah berumur 10-12 bulan sejak pembibitan awal di polibag. Sebelum bibit ditanam, kedalaman lubang tanam disesuaikan dengan ketebalan tanah di polybag. Buka polybag dan masukkan bibit ke dalam lubang tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya. Timbun lubang tanam dengan tanah lapisan atas topsoil sambil dipadatkan agar bibit tidak goyang dan doyong. 6. Konsolidasi Tanaman Konsolidasi dilakukan setiap bulan setelah bibit di tanam di lapangan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bibit yang kita tanam tumbuh dengan baik. Bagi tanaman yang doyong agar ditegakkan dan tanaman yang mati atau terserang hama penyakit atau abnormal segera diganti dengan tanaman baru disisip. Penyisipan tanaman dilakukan maksimal sampai tanaman berumur lima tahun Itulah informasi mengenai cara menanam bibit sawit yang benar, sebagai catatan untuk areal replanting tanam ulang dianjurkan untuk menggunakan lubang tanam dengan sistem Big Hole lubang besar, namun untuk areal rendahan atau pada areal dengan fraksi liat yang tinggi daya infiltrasi rendah tidak dianjurkan menggunakan sistem big hole karena akan berpotensi tanaman menjadi terendam. Pada areal bukaan baru, penanaman dapat menggunakan lubang tanam biasa. Perlu diingat bahwa aplikasi bahan organik melalui TKKS perlu dilakukan setiap tahun baik untuk areal replanting ataupun areal bukaan baru dengan dosis 200 kg per pokok. Adapun pengaplikasian dilakukan dengan cara disusun pada sekeliling piringan dengan ketebalan satu lapis. Referensi Petunjuk Teknis Penanaman Bibit Sawit Unggul di Lapangan. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Indonesian Palm Oil Research Institute. Dapat diakses DISINI 845.2.4 Persemaian Persemaian benih varietas lokal di lahan rawa pasang surut berbeda dengan sistem permaian yang dilakukan pada tanaman padi umumnya. Persemaian dilakukan dalam beberapa tahapan dengan tujuan agar bibi Kegiatan palai atau memalai dilakukan dengan cara menyemai benih-benih padi tersebut pada lokasi persemaian. Tempat untuk Lahan rawa selama ini kurang diminati petani karena dianggap terlalu lembap dan berair jika dijadikan sawah. Di samping itu, tingkat kemasaman lahan rawa pun tinggi sehingga bisa mengganggu produktivitas tanaman. Padahal, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan lahan rawa. Upaya ini akan memberikan banyak manfaat dari lahan rawa kepada petani, berikut di untuk irigasi tersedia sepanjang tahunSalah satu ciri lahan rawa yang paling kentara adalah adanya air yang menggenang. Ternyata, air yang ada pada lahan rawa ini justru dapat menjadi irigasi jika lahan dijadikan sawah. Dengan adanya pasokan air yang melimpah, petani tidak perlu merasa panik lagi saat musim kemarau atau paceklik begitu, perlu diketahui bahwa air yang ada pada lahan rawa tidak sepenuhnya baik untuk tanaman. Ada beberapa kandungan tertentu yang bisa menjadi zat racun bagi tanaman. Untuk itu, saluran irigasi di lahan rawa haruslah bergerak satu arah. Dalam sistem irigasi satu arah ini, yang dibutuhkan bukan hanya saluran untuk air masuk, tetapi juga untuk drainase guna membuang kandungan racun pada air rawa. Baik untuk budidaya hortikultura dan hewan ternakAgar kesejahteraan petani dapat terwujud maka mengandalkan satu tanaman saja tidak cukup. Apalagi jika lahan yang dimiliki terbatas. Namun lain ceritanya jika petani memiliki lahan terbatas tetapi dapat digunakan untuk membudidayakan aneka produk. Hal tersebut ternyata dapat diwujudkan dengan menjadikan lahan rawa sebagai lahan rawa, petani bisa melakukan budidaya holtikultura dengan menanam tanaman lain di samping padi. Jenis tanaman yang dianjurkan adalah tanaman sayur-sayuran yang mudah tumbuh di media lembap seperti selada. Selain menanam sayuran, petani juga bisa memulai ternak itik atau ikan karena kedua jenis binatang tersebut mampu hidup di lahan rawa. Jika hal ini diterapkan, bukan tidak mungkin hidup petani akan menjadi lebih terbentuknya pemberdayaan petaniUpaya untuk menyejahterakan petani Indonesia juga dapat dilakukan melalui pemanfaatan lahan rawa. Optimalisasi lahan rawa yang telah dilakukan belakangan ini oleh pemerintah memang dirancang agar petani dapat bekerja secara efisien dan memanfaatkan lahan yang ada. Program optimalisasi rawa yang disebut Serasi Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani bahkan mendorong untuk terciptanya pertanian korporasi jelas akan membantu petani untuk hidup lebih sejahtera. Ini karena pertanian korporasi mendorong petani untuk dapat menghasilkan produk yang tidak hanya terbatas pada tanaman utamanya. Di samping itu, pertanian korporasi juga mengajak petani untuk mulai menjual produknya sendiri tanpa harus melalui perantara yang bisa membuat mereka ketahanan pangan Nasional Salah satu tantangan bangsa Indonesia yang dihadapi setiap tahunnya adalah mewujudkan ketahanan pangan Nasional. Hal ini menjadi semakin sulit untuk diwujudkan kala jumlah lahan yang biasa dijadikan sawah semakin menipis. Untuk itu, perlu adanya pemanfaatan lahan jenis lain untuk kemudian dijadikan rawa adalah jawaban yang paling tepat untuk itu. Jumlah lahan rawa yang belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia ternyata sangat banyak. Pada tahun 2018 saja, tercatat ada sekitar 10 juta hektar lahan rawa yang masih “menganggur”. Jika dikelola dengan baik dan optimal, lahan rawa yang dijadikan sawah diprediksi mampu menghasilkan setidaknya 30 juta ton beras. Jumlah ini tentu mampu mewujudkan ketahanan pangan Nasional. Ternyata lahan rawa yang selama ini diremehkan justru memiliki banyak manfaat untuk petani. Keempat poin di atas adalah beberapa manfaat lahan rawa yang mungkin belum banyak diketahui. Semoga dengan membaca artikel ini, lahan rawa yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan lebih baik lagi. Secaratotal luas lahan pasang surut di Desa Telang Rejo ini sekitar 2.000 ha. Jumlah penduduk di desa ini sekitar 2.322 orang. Di sini terdapat 18 kelompok tani. Satu kelompok 32 orang dengan total lahan 64 ha. "Tapi kebanyakan petani di sini memiliki lahan rata-rata 5 ha," kata Gupuh. Bertani itu enak. "Kami udah kerasan di sini.
Cara Menanam Sawit di Lahan Rawa Bagaimana cara menanam sawit di lahan rawa? Budidaya kelapa sawit mempunyai peluang keuntungan yang besar sekali. Hal ini membuat para petani pun berlomba-lomba menanam tumbuhan bernama latin ini. Tak terkecuali dengan mereka yang tinggal di daerah pesisir dan mempunyai lahan di rawa-rawa atau dekat saat ini belum ada benih kelapa sawit yang dikembangkan secara khusus untuk ditanam di lahan rawa. Pengujian terhadap kualitas benih sawit umumnya hanya dilakukan di lahan yang benar-benar ideal. Anda bisa membaca artikel di postingan sebelumnya untuk mengetahui kriteria lahan yang cocok ditanami kelapa sawit. Bahkan belum ada penguji yang mengaku telah mencoba benihnya ditanam di lahan rawa, lahan pasang surut, dan lahan tanah yang terletak di area pasang surut bukanlah tanah yang ideal untuk ditanami kelapa sawit. Penyebab utamanya yaitu tanah tersebut mengandung garam dengan kadar yang sangat tinggi. Banyaknya kandungan garam ini akan mengakibatkan akar tanaman kelapa sawit kesulitan dalam menyerap air dan unsur hara. Pertumbuhan tanaman menjadi tidak sempurna, bahkan tampak kurus dan kelihatan seperti dibutuhkan kiat-kiat khusus untuk bercocok tanam kelapa sawit di lahan rawa. Penelitian membuktikan bahwa pohon kelapa sawit yang ditanam di rawa banyak sekali mengandung unsur nitrogen, natrium, klor, kalsium, besi, magnesium, seng, dan kuprum. Sebaliknya, tanaman tersebut justru sangat kekurangan unsur phosphor dan demikian dapat diambil kesimpulan tips utamanya untuk mendukung pertumbuhan kelapa sawit di lahan rawa adalah Anda perlu memberikan pupuk yang kaya akan kandungan phosphor dan kalium. Pupuk ini bisa disemprotkan secara langsung ke bagian daun sawit agar bisa terserap maksimal. Ingat, kandungan garam yang tinggi menyebabkan akar tanaman tidak dapat bekerja dengan baik. Selain itu, Anda pun tidak perlu memberikan tambahan unsur-unsur lain yang justru akan membuat pohon faktor yang perlu diperhatikan lainnya ialah tentang saluran air. Pastikan lahan dilengkapi dengan saluran yang baik dan lancar. Tujuannya adalah mencegah terjadinya penumpukan lapisan NaCl di tanah perkebunan akibat tertahannya air pasang laut. Anda harus memastikan ketika waktu surut terjadi, area perkebunan benar-benar kering dan tidak tergenangi air sama sebelum ditanami bibit kelapa sawit, Anda harus menyiapkan lahan dengan baik. Tahap penyiapan lahan juga mencakup peninggian permukaan tanah melalui pengurugan. Hal ini dimaksudkan supaya ketika masih muda, tanaman tidak langsung terkena air laut. Fungsinya untuk menunda akar sawit mendapat cekaman salinitas akibat tingginya kadar garam. Anda juga bisa memberikan tanah/pupuk abu untuk membantu menetralkan derajat pH tanah.
CaraMenanam Tebu : Persiapan Lahan, Pembibitan, Penanaman, Hama dan Pemanenan. Tebu ( Saccharum officinarum) ialah salah satu tumbuhan yang jadi kebutuhan warga hingga dikala ini. Mulai dari pangkal hingga ujung batang. isi gulanya yang berkisar 20% mempunyai banyak khasiat ialah dapat menciptakan produk utama berbentuk gula pasir.
Jakarta - Siapa yang tidak tahu sawi hijau? Sayuran yang satu ini sering digunakan dalam berbagai sawi hijau diolah menjadi tumis sayur atau dicampur dengan daging. Sawi hijau juga biasanya dijadikan tambahan untuk mi instan atau mi Treehugger, sawi terdiri dari berbagai varietas lho. Misalnya, osaka purple, kai chooi, red giant, dan sebagainya. Namun, beberapa sawi yang dibeli di pasar biasanya sudah menguning atau daunnya bolong dimakan ulat. Nah, supaya mendapat sawi hijau yang lebih segar, tanam sendiri yuk di Fab How, ini 5 cara menanam sawi hijau di pot, dari bibit hingga panen1. Pilih pot yang sesuaiSawi hijau bisa ditanam di berbagai tempat, Bunda. Misalnya, ditanam di tanah atau wadah berupa kalau mau menanam sawi hijau di pot, Bunda perlu memilih yang sesuai. Ukuran pot yang sesuai tergantung pada ruang yang dimiliki berbentuk persegi panjang merupakan jenis yang tepat untuk sawi hijau. Pilih pot yang lebih kokoh Buat drainaseSebelum memasukkan media tanam, Bunda perlu membuat drainase di potnya nih. Caranya adalah dengan menambahkan kertas filter kopi di dasar filter kopi dapat meningkatkan drainase. Ini juga berguna supaya tanah atau media tanam tidak tumpah. Selain itu, lapisan ini menjadi penghalang antara tanaman dengan air sisa yang Siapkan media tanamSawi hijau tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah. Tapi, yang dianggap ideal adalah tanah subur dan memiliki drainase baik dengan pH tidak kurang dari 6, tanah untuk menanam sawi hijau ya, Bunda. Tambahkan juga kompos organik untuk meningkatkan kualitas dan nutrisi pot tanah organik yang berkualitas baik mengandung kompos dan bahan-bahan lain yang menyehatkan tanaman. Sehingga, sawi hijau bisa tumbuh dengan pot dengan media tanam dan sisakan jarak sekitar 2,5 cm. Sawi hijau membutuhkan kelembapan yang cukup. Sehingga, perlu disediakan ruang di pot untuk menampung Semai bibitSebarkan bibit secara merata. Tutupi dengan bibit yang sudah disebarkan dengan tanah. Jangan mengubur bibit terlalu dalam ya, Bunda. Nanti tidak akan air ke tanah agar sedikit lembap. Lakukan ini sampai bibit mulai bertunas. Usahakan agar tanah tidak diperlukan waktu sekitar 4 sampai 5 hari untuk bibit berkecambah. Siram tanaman sekali sehari supaya tanah tetap hijau bisa tumbuh dengan baik di tempat yang cerah. Tapi, tetap bisa tumbuh kok di tempat yang Panen sawi hijauSawi hijau biasanya tahan terhadap hama dan penyakit. Tapi, sawi hijau juga bisa digerogoti ulat nih, Bunda. Untuk mengatasinya, gunakan pengusir hama organik sawi hijau siap dipanen dalam 40 hari setelah ditanam. Nah, Bunda bisa memanen sawi hijau yang masih muda memanen sawi hijau, gunakan gunting kebun. Memetik sawi menggunakan tangan dapat merusak sekitar 7 cm tanaman masih tetap ada. Sehingga, daunnya tumbuh lagi dan Bunda tetap bisa panen sawi tips menyemai tomat langsung di kebun berikut ini yuk, Bunda.[GambasVideo Haibunda] sih/kuy . 434 340 182 323 91 158 252 20

cara menanam sawit di lahan rawa